Pernah nggak sih kamu merasa malas banget untuk ikut kumpul keluarga? Atau kamu merasa sangat enggan untuk bertemu salah satu anggota keluargamu? Hal itu merupakan salah satu ciri toxic family, loh.
Pengertian Toxic Family
Toxic family atau juga dikenal sebagai dysfunctional family merupakan kondisi dimana hubungan dan komunikasi dalam sebuah keluarga terganggu hingga menyebabkan tidak terjalinnya kedekatan dan kesulitan berekspresi.
Dalam sebuah toxic family, biasanya anggota keluarga akan menyakiti baik secara verbal maupun fisik yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mental anggota keluarga lainnya.
Ciri Toxic Family
1. Anggota Keluarga Merasa Tidak Nyaman di Rumah
Ciri toxic family yang pertama yaitu membuat anggota keluarga merasa tidak nyaman berada di rumah. Rumah seharusnya menjadi tempat ternyaman bagi anggota keluarga. Namun, hal itu akan berbeda bagi sebuah toxic family.
Mereka akan merasa tidak betah untuk berlama-lama di rumah. Biasanya perasaan tidak nyaman ini dipicu oleh salah satu anggota keluarga. Akibatnya, ia akan berusaha untuk menghindari pertemuan dengan anggota keluarga tersebut. Tentu hal itu bisa menyebabkan kerenggangan di dalam sebuah keluarga.
2. Keluarga Lebih Sering Menuntut Daripada Mendukung
Ketika kamu berada di sebuah toxic family, kamu akan merasakan jika keluargamu lebih banyak menuntut daripada mendukungmu. Menuntut untuk belajar giat dan memperoleh pekerjaan yang mapan masih bisa dikatakan hal yang wajar.
Namun, semua itu akan terasa tidak wajar ketika mereka hanya bisa menuntut tanpa mendukung dan memperhatikan perasaanmu. Bahkan terkadang mereka juga bisa menuntutmu secara tidak langsung. Misalnya dengan membandingkan dirimu dengan anggota keluarga atau tetangga lainnya. Hal itu tentu bisa berakibat pada kondisi mental orang tersebut.
3. Menyakiti Secara Verbal
Ciri toxic family yang ketiga yaitu anggota keluarga menyakiti secara verbal. Hal itu bisa dilakukan secara tidak sadar bahkan dengan kesadaran penuh. Perkataan toxic ini bisa menyebabkan anggota keluarga menjadi tidak nyaman dan enggan bertemu dengan orang tersebut.
4. Jarang Memberi Apresiasi
Kamu bisa menyadari keluargamu merupakan toxic family atau bukan dengan melihat apakah mereka orang-orang yang senang memberi apresiasi atau tidak. Apresiasi merupakan hal yang sangat bermakna bagi siapapun. Terutama ketika mereka mengalami kegagalan.
Namun, sayangnya, sebuah keluarga toxic tidak menyadari betapa pentingnya apresiasi tersebut. Ketika berhasil tidak diapresiasi apalagi ketika mengalami kegagalan.
5. Kebutuhan Batin Tidak Terpenuhi
Ciri toxic family yang kelima yaitu kebutuhan anggota keluarga tidak terpenuhi. Kebutuhan ini tidak hanya berupa sandang, papan, dan pangan tapi juga rasa aman.
Sebuah keluarga toxic tidak akan begitu memperhatikan kebutuhan anggota keluarganya. Akibatnya, kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan pun tidak terpenuhi.
Hal itu juga berlaku bagi rasa aman. Ketika kebutuhan sandang, pangan, dan papan terpenuhi, tapi anggota keluarga merasa takut, tidak dihargai, atau diabaikan tentu tetap membuat suasana menjadi tidak nyaman. Bahkan hal itu bisa berdampak pada kesehatan mental orang tersebut.
6. Membuat Anggota Keluarga Insecure
Perasaan insecure yang diakibatkan oleh keluarga merupakan hal yang lumrah terjadi di sebuah keluarga toxic. Akibat kurangnya apresiasi dan empati, seseorang akan merasa jika hal yang berhasil ia capai bukan lah hal yang hebat. Hal itu tentu bisa menyebabkan perasaan insecure tumbuh.
Selain itu, kekerasan verbal yang menyebabkan salah satu anggota keluarga merasa direndahkan dan diremehkan juga bisa menyebabkan perasaan insecure. Akibatnya, orang itu akan takut dan ragu dalam mengambil keputusan.
7. Terlalu Mengatur
Ciri toxic family yang ketujuh yaitu terlalu mengatur. Memiliki masa depan yang cerah merupakan cita-cita setiap orang tua pada anaknya. Sehingga tak jarang mereka berusaha mengarahkanmu agar memilih keputusan yang tepat.
Namun, terkadang mereka menjadi terlalu mengaturmu. Misalnya dalam menentukan jurusan kuliah, karir, pasangan, dan sebagainya.
Hal itu tentu bisa berdampak buruk bagi anak. Sebab, belum tentu pilihan yang mereka berikan sesuai dengan keinginan dan cita-cita anak.
8. Sulit Mengakui Kesalahan
Sulit mengakui kesalahan merupakan salah satu ciri toxic family. Ketika melakukan kesalahan, anggota keluarga ini akan sulit mengakuinya dan justru menyalahkan orang lain. Salah satu faktor penyebabnya karena rasa gengsi dan ego yang tinggi.
Selain itu, anggota keluarga ini juga sulit mendengarkan pendapat atau masukan orang lain. Oleh sebab itu, mereka akan merasa selalu benar
9. Tidak Saling Peduli
Ciri toxic family yang kesembilan yaitu anggota keluarga yang tidak saling peduli. Dalam sebuah toxic family, anggota keluarga akan cenderung kurang peduli dengan perasaan anggota keluarga lain.
Mereka hanya peduli dengan sesuatu yang penting bagi mereka. Ketika menghadapi suatu permasalahan, mereka tidak akan peduli dan justru menyalahkanmu atas masalah yang terjadi.
10. Bergosip Tentang Saudaranya Sendiri
Ketika kamu menjumpai salah satu saudara mu bergosip tentang saudara lain, bisa jadi kamu lagi ada di toxic family, loh. Seorang anggota keluarga yang toxic ini akan membicarakan anggota keluarga lain terutama dalam hal negatif. Ini tentu bisa menjadi penyebab renggangnya hubungan antar saudara.
11. Saling Mencari Kelemahan
Ciri toxic family yang terakhir yaitu saling mencari kelemahan. Dalam sebuah keluarga, tentu antar anggota keluarga akan saling mengetahui kebiasaan dan sifat masing-masing.
Ketika kamu memiliki toxic family, kamu wajib hati-hati, nih. Sebab, bisa jadi kelemahanmu akan digunakan salah satu anggota keluarga yang toxic itu untuk menjatuhkanmu. Mungkin tidak secara langsung di depanmu, tapi juga bisa menjadi topik gosip utama untuk menjatuhkanmu pada anggota keluarga lain.
Penutup
Nah, itu dia uraian tentang 11 ciri toxic family dari Tumbooh.com. Sebuah keluarga seharusnya menjadi tempat teraman dan ternyaman. Namun, hal itu akan sangat berbeda di sebuah toxic family. Bisa jadi, kamu justru merasa begitu sesak dan tidak nyaman ketika berada di tengah-tengah keluarga.
—
Sumber Foto : Photo by RODNAE Productions