Olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu olahraga yang harus dilakukan selain kardio adalah latihan kekuatan. Latihan kekuatan bisa dilakukan adalah latihan angkat beban.
Sayangnya, banyak perempuan belum menerapkan latihan angkat beban. Ini disebabkan karena stigma angkat beban hanya untuk laki-laki beredar luas di masyarakat. Stereotip otot besar dan maskulinitas pada angkat beban bisa jadi efek dari media yang mendikte peran gender secara tradisional.
Padahal, baik laki-laki atau perempuan, angkat beban memberikan manfaat yang seharusnya didorong agar semakin banyak yang melakukannya.
Mitos dan Fakta Angkat Beban pada Perempuan
Ada banyak mitos yang ada di dunia kebugaran wanita. Cari tahu jawabannya berikut ini!
1. Perempuan Tidak Akan Kuat Mengangkat Beban Berat
Faktanya, perempuan bisa mengangkat beban, bahkan yang lebih berat dari berat tubuhnya.
Yang perlu dilakukan adalah tetap konsisten latihan dan melakukan progressive overload (menambah bobot beban atau repetisi). Dengan menambah beban dari waktu ke waktu, tubuh tetap menerima stressor dari beban sehingga lapisan otot semakin membesar dan menguat.
2. Tubuh Bisa Jadi Kekar Seperti Binaragawan
Dilansir dari healthline, tubuh laki-laki memiliki kadar hormon testosteron sebanyak 280-1.100 nanogram per desiliter (ng/dL). Hormon testosterone adalah hormon yang berfungsi untuk membesarkan massa otot.
Sedangkan, tubuh perempuan rata-rata hanya memiliki kadar hormon testosteron lebih sedikit, yakni sekitar 15-70 nanogram per desiliter. Dengan begitu, perempuan tidak akan terlihat kekar.
Angkat beban memberikan efek sebaliknya. Pada perempuan, angkat beban justru bisa merampingkan tubuh, mengencangkan otot, dan memperbaiki postur.
Baca juga: Ini Panduan Olahraga untuk Perempuan Bertubuh Petite
Alasan Perempuan Perlu Melakukan Latihan Angkat Beban
Elizabeth Quinn (2011), seorang konsultan kebugaran, mengungkapkan bahwa angkat beban memberikan manfaat bagi perempuan. Manfaat angkat beban bagi perempuan menurut Quinn di antaranya:
1. Menguatkan Tulang dan Menurunkan Risiko Osteoporosis
Menambah massa otot berarti menambah pengikat tulang. Semakin banyak otot yang dimiliki, tulang akan semakin disangga. Inilah yang dapat menghindari pengikisan tulang (osteoporosis).
2. Mengurangi Lemak Tubuh dan Meningkatkan Metabolisme
Otot berfungsi untuk membakar lemak dan kalori. Semakin banyak jumlah otot, semakin cepat metabolisme seseorang. Otot akan aktif membakar kalori bahkan ketika kamu tidak melakukan apa-apa atau dalam keadaan relaks.
4. Postur Tubuh Lebih Baik
Mengangkat beban dapat memperbaiki ketidakseimbangan pada tubuh. Kamu bisa memperbaiki postur dengan melatih otot punggung, pundak, dan perut. Ketiganya memiliki peran penting untuk menopang tubuh. Melatih otot punggung, pundak, dan perut mampu mengurangi sakit punggung dan mengubah postur yang bungkuk menjadi lebih tegap.
Baca juga: Posisi Plank Dasar untuk Olahraga di Rumah part 1
5. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes
Tidak hanya kardio, angkat beban juga baik untuk otot jantung. Ini karena saat mengangkat beban, kamu pun melatih pernapasan selama mengangkat dan menurunkan beban.
Angkat beban juga mampu menurunkan kolesterol jahat sehingga risiko menderita penyakit jantung menurun. Angkat beban juga mampu melatih manajemen penyimpanan gula dalam darah. Pada saat angkat beban, glukosa diubah menjadi glikogen sehingga menurunkan kadar gula yang disimpan dalam darah. Penurunan gula darah dalam jangka panjang mampu mengurangi risiko penyakit diabetes.
6. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Secara visual, angkat beban memberikan efek bentuk tubuh terlihat lebih “toned”. Bentuk tubuh jadi lebih ramping dan terdefinisi. Penampilan fisik yang baik mampu meningkatkan rasa percaya diri pada perempuan.
Quinn mengungkapkan bahwa angkat beban juga berdampak positif pada psikologi perempuan. Olahraga secara umum meningkatkan kadar hormon bahagia dan menurunkan kadar stres.
Nah, sekarang masih mau mager dan rebahan seharian? Yuk, lakukan olahraga angkat beban. Kamu bisa mulai dengan mengangkat beban tubuh sendiri, misalnya push up atau plank.
Ketika kamu sudah bisa melakukan gerakan dengan benar, kamu bisa menambahkan beban menggunakan barbell, kettlebell, dumbbell, dan beban lainnya dalam rutinitas olahragamu. Jangan khawatir ketika kamu masih pemula. Coba konsultasikan dengan personal trainer di pusat kebugaran (gym) terdekat ya!
Nah, itu dia alasan-alasan kenapa perempuan harus olahraga angkat beban versi Tumbooh. Yuk, share informasi ini ke teman perempuanmu agar mulai olahraga angkat beban dari sekarang!