The Subtle Art of Not Giving a F*ck, sebuah buku dari Penulis terkenal yang sudah masuk ke New York Best Time selling book, Mark Manson.
Mark Manson berhasil membuat banyak orang mengubah perspektif dalam hidup. Kebanyakan orang berpikir untuk mengikuti stereotip yang ada di masyarakat, tapi Mark Manson membuat kita untuk tidak menghiraukan stereotip tersebut.
Segala keraguan dan pertanyaan tentang hal-hal kecil dalam hidup, buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck oleh Mark Manson, berhasil menjawabnya.
Buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck telah menjadi buku yang paling banyak dibeli di toko buku. Cukup lama bertengger di etalase kategori best selling book pada tahun 2020.
Ada banyak hal yang dapat diperoleh dari buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck oleh Mark Manson. Berikut ini adalah pemikiran-pemikiran yang dapat kita pelajari dari buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck.
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat artinya Menjadi Tidak Peduli
Pemikiran tidak peduli terdengar kasar dan jahat, berubah menjadi sebuah pemikiran yang meningkatkan kekuatan mental dalam diri kita dalam menghadapi kehidupan.
Tidak peduli menjadi kata yang dipegang teguh oleh Mark Manson, sehingga membuat para pembacanya tidak lagi merasa bersalah untuk berpikir bodo amat atau tidak peduli. Tidak peduli amat bukan berarti perilaku acuh tak acuh.
Tidak peduli dan acuh tak acuh sangat berbeda.
Pada bab pertama buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck, akan dijelaskan secara detail, mengapa kita harus bersikap seperti kita sama sekali tidak peduli.
Menjadi tidak peduli bukan berarti menjadi acuh tak acuh, tidak peduli berarti nyaman saat menjadi berbeda, begitu yang ditulis oleh Mark Manson.
Tidak sesederhana itu, Mark Manson menjelaskan pada halaman “don’t be special“. Definisi acuh tak acuh? dijelaskan dalam buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck, sikap acuh tak acuh berarti mereka yang lemah dan penakut, mereka yang tergolong sebagai “couch potatoes”.
Mark Manson menganggap orang-orang couch potatoes juga terkadang bersikap seolah tidak peduli, tapi nyatanya mereka tidak peduli karena mereka kekanakan. Mereka tidak suka jika dikritik.
Jangan Berusaha Terlalu Keras
Seandainya saja kita peduli apa kata orang lain? Berani untuk mengikuti kata hati kita. Senang dan giat dengan rutinitas kita. Tidak peduli jika menang atau kalah.
Mark Manson menjelaskan, bukan seperti itu value yang sesungguhnya. Kita harus menerima bahwa dunia ini tidak selalu berada di pihak kita, tetapi tidak masalah.
Kamu akan menemukan fakta ironis dalam buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck yaitu kita tidak perlu benar-benar berusaha.
Pengarahan pemikiran pada hal-hal positif: tentang apa yang lebih baik dan apa yang lebih unggul hanya akan mengingatkan diri kita lagi dan lagi tentang kegagalan kita, kekurangan kita, apa yang seharusnya kita lakukan namun gagal kita wujudkan.
Seperti ini, kalau kita sadar bahwa kita sudah bahagia, tidak perlu, kan, setiap pagi bilang di depan cermin kalau kita bahagia. “Stay happy, stay healthy.” atau “You are beautiful.”
Mark Manson mengingatkan kita untuk bersikap “Sudah, percaya diri saja hari ini.”.
Values of Life / Prinsip dan Nilai-nilai Kehidupan
Buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck juga mengulas cerita tentang seorang gitaris heavy metal terkenal dunia, Dave Munstaine.
Dave Munstaine pernah ditendang dari band-nya, kemudian bertekad untuk menjadi musisi yang jauh lebih hebat dari band tersebut. Dia mengabdikan dirinya kepada musik heavy metal dan membuat band sendiri, Megadeth.
Dave Munstaine dianggap musisi heavy metal legendaris dan paling berpengaruh, paling brilian dalam sejarah musik heavy metal. Dave Munstaine menggelar lebih dari 25 juta album, dan menggelar tour ke seluruh dunia.
Sayangnya band yang dahulu menendang Dave Munstaine adalah Metallica, yang menjual 180 juta kopi album di seluruh dunia.
Dengan kesuksesan seperti itu saja, Dave Munstaine masih menganggap dirinya gagal, karena dia mengukur nilai kehidupan dengan mengalahkan Metallica, sedangkan penggemarnya di seluruh dunia mengukur Mustaine pada takaran yang berbeda.
Mark Manson berkata, “Do what you love, love what you do. Don’t think about awards, winning or losing. Just do it!”
Pada akhirnya, Mark Manson membagi nilai-nilai kehidupan menjadi dua kategori:
-
Bad Values / Nilai-nilai kehidupan yang buruk
Nilai-nilai kehidupan yang buruk, yaitu kenikmatan, kesuksesan material, selalu merasa benar, dan tetap positif.
Meski bersikap positif merupakan sikap yang baik, namun bagi Mark Manson, emosi negatif adalah satu komponen kesehatan emosional yang harus hadir. Menyangkal sisi negatif, sama dengan mengekalkan masalah, bukannya menyelesaikan.
Nilai-nilai kehidupan yang buruk dapat diidentifikasi dari kepercayaan tahayul, merusak secara sosial, dan tidak dapat dikendalikan. Biasanya berasal dari faktor eksternal
-
Good Values / Nilai-nilai Kehidupan yang baik
Mark Manson menyebutkan nilai-nilai kehidupan yang baik, yaitu kejujuran inovasi, membela diri sendiri, membela orang lain, penghargaan diri sendiri, rasa ingin tahu yang, bersedekah, kerendahan hati, dan kreativitas.
Nilai-nilai kehidupan yang baik berdasar pada fakta atau kenyataan yang sudah terjadi. Nilai-nilai kehidupan yang baik juga membangun secara sosial, dapat dikendalikan, dan biasanya berasal dari faktor internal.
Don’t Be Special / Jangan Merasa Paling Benar
Karena kenyataannya adalah kita tidak pernah menjadi istimewa.
Mark Manson bermaksud seperti ini, ketika kita merasa bahwa kita beruntung. bahwa kita bisa melakukan segala sesuatu dengan mudah. Kita akan mulai meningkatkan kepercayaan diri pada level delusional.
Karena pada nyatanya, kita tidak seistimewa itu. Kita akan menjadi narsis, menganggap orang lain di bawah kita. Mark Manson mengungkapkan, bahwa kegagalan sungguh berguna untuk menciptakan pribadi yang tangguh dan sukses.
There’s no such thing as personal problem. Ketika punya masalah, ada peluang jutaan orang lain memiliki masalah yang sama. Entah dulu, sekarang, atau besok. Bisa jadi orang asing, sahabat, atau kerabat.
Kamu bukan korban satu-satunya. Lagi-lagi, sesederhana bahwa you are not special.
Sebagian besar dari kita bisa dikategorikan “biasa-biasa saja” pada hampir semua bidang. Bahkan meski istimewa pada satu bidang, kemungkinan yang ada adalah bahwa kita di tengah-tengah atau di bawah rata-rata pada bidang lainnya.
Seperti itu kodrat kehidupan. Agar bisa luar biasa pada suatu bidang. Tidak ada jalan lain, selain menempuh perjalanan mendedikasikan tenaga dan waktu kita untuk meraihnya.
Pemikiran untuk Menjadi Orang Sukses
No worries.. kita semua ditakdirkan untuk menjadi orang sukses. Dalam buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck, terdapat satu pertanyaan lucu, bahwa jika semua orang sukses, apa artinya memegang julukan sebagai orang sukses?
Julukan orang sukses malah dianggap standar baru kegagalan. Banyak orang takut menerima diri mereka yang sukses, karena mereka yakin bahwa jika mereka menerimanya, mereka tidak akan pernah lagi mencapai apa pun.
Tidak pernah berubah jadi lebih baik, dan hidup mereka tidak akan lagi memiliki arti dan ini bisa menjadi pemikiran yang berbahaya.
Nyatanya, orang-orang sukses, berhasil menjadi profesional pada bidangnya bukan karena mereka berpikir bahwa mereka istimewa atau termasuk kategori orang sukses.
Sebaliknya, orang sukses memiliki obsesi untuk memperbaiki diri mereka lagi dan lagi dan tidak pernah merasa istimewa.
Penutup
Buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck tidak hanya menampar kita akan kenyataan-kenyataan yang tidak pernah terungkap.
Tidak ada manusia yang sempurna. Bahkan memori manusia adalah ketidakakuratan yang mutlak.
Bagi Mark Manson, tidak ada pembicaraan seseorang yang 100% benar, pasti ada kesalahan atau sistem error ketika kita berbicara. Maka jangan pernah merasa bahwa kamu adalah yang paling benar.
The Subtle Art of Not Giving a F*ck karya Mark Manson membongkar rahasia fakta yang sebenarnya tentang jalan pikiran manusia. Kita hanya perlu untuk tidak peduli kepada segalanya. Tidak perlu berlebihan, karena sesungguhnya, kita tetap akan baik-baik saja bersama pendirian kita apa adanya.
Demikian artikel tentang hormon kebahagian dari Tumbooh.com, silahkan share ke teman temanmu jika artikel ini bermanfaat. terimakasih.