Apakah kamu suka menunda-nunda pekerjaan? Baru bisa mengerjakan ketika kepepet? Itu tandanya kamu sedang prokrastinasi.
Prokrastinasi tidak sesederhana menunda-nunda pekerjaan pada satu kesempatan. Biasanya orang yang prokrastinasi akan melakukan hal yang sama di pekerjaan selanjutnya. Itu artinya, prokrastinasi bukan sebuah satu kali kejadian melainkan sebuah kebiasaan.
Kebiasaan prokrastinasi ini sebenarnya tidak terlalu baik untuk kesehatan. Biasanya kamu akan lebih stres di menit terakhir batas deadline. Kamu akan sering begadang demi mengejar deadline esok paginya.
Lalu, apa, sih, penyebab kamu terus-terusan prokrastinasi? Yuk, cari tahu tentang Parkinson’s Law!
Sekilas tentang Parkinson’s Law
Parkinson’s Law adalah istilah untuk menjelaskan “semakin banyak waktu yang tersedia, semakin lama kita menyelesaikan sesuatu”.
Istilah Parkinson’s Law pertama kali digunakan oleh Cyril Northcote Parkinson, seorang penulis dan sejarawan Inggris yang menulis artikel humor di The Economist di tahun 1955.
Dalam artikel tersebut, ia menceritakan tentang seorang wanita yang hanya memiliki satu pekerjaan, yakni mengirim kartu pos. Pekerjaan tersebut sebenarnya mampu dilakukan dalam waktu 3 menit, namun, si Wanita menghabiskan sejam untuk mencari kartu pos, setengah jam untuk mencari kacamata, 90 menit untuk menulis kartu pos, 20 menit untuk melamun, dan seterusnya sampai harinya berakhir.
Itulah mengapa ketika kamu memiliki banyak waktu, kamu malah cenderung malas-malasan dan menunda pekerjaan. Sebaliknya, ketika waktu tinggal sedikit, kamu akan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan, bukan? Kamu mungkin salah satu orang yang juga merasakan “the power of kepepet”.
Padahal sering menunda pekerjaan dan prokrastinasi membawa dampak buruk. Bisa-bisa pekerjaan yang mepet tidak bisa maksimal. Kamu tentu tidak ingin bukan menjadi yang terbawah di akademik atau karir?
Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda Pekerjaan/Prokrastinasi dengan Parkinson’s Law
Prokrastinasi dilakukan secara sadar oleh prokrastinator. Prokrastinator sering menunda untuk menghindari pekerjaan yang berat menurut mereka. Tidak jarang jika prokrastinator memiliki sifat perfeksionis.
Untuk mengobati kebiasaan buruk menunda pekerjaan, cobalah gunakan cara dari Parkinson’s Law berikut ini!
1. Buat Jadwal Harian yang Padat
Jika kamu merasa kurang sibuk, ada baiknya kamu harus menambah pekerjaan harian. Dengan menambah pekerjaan, kamu akan mempersempit waktu yang kamu gunakan dalam satu tugas. Alhasil waktu luang yang kamu punya untuk menunda-nunda bisa kamu gunakan untuk melakukan pekerjaan lain.
Coba lihat deh seorang nenek yang cuma punya pekerjaan mengirim surat dibandingkan sama orang tuamu yang harus bekerja, mengurus anak, belum membersihkan rumah, dan pekerjaan lainnya. Orang tuamu pasti akan menggunakan waktu lebih efisien dalam menyelesaikan menulis surat dibandingkan sang nenek karena orang tuamu perlu membersihkan rumah setelah itu.
Itulah mengapa jika kamu mahasiswa gabut yang sering menunda mengerjakan PR, coba, eh, cari kegiatan lain misalnya ikut kegiatan kepanitiaan, organisasi, atau magang.
Baca juga: Burnout Akibat Terlalu Lama Belajar, Bagaimana Tips Mengatasinya?
2. Buat Target yang Spesifik dan Detail
Misal, ini daftar pekerjaan yang kamu punya satu hari itu:
- Mencuci baju
- Menulis esai
- Rapat organisasi
- Membuat video
Nah, turunkan lagi pekerjaan itu menjadi unit yang lebih kecil dan detail. Contohnya:
- 08.00 mencuci baju
- 08.30 menjemur baju
- 08.30 riset awal
- 09.00 menulis pengantar
- 09.20 menulis isi
- 10.00 menulis penutup esai
- 11.00 istirahat
- 12.00 rapat organisasi
- 13.00 istirahat, makan siang
- 13.30 persiapan take video
- 16.00 take video
- 19.00 edit video
Nah, dari pekerjaan menulis esai itu kamu turunkan lagi dengan membaginya tiap waktu. Pukul 08.30 kamu sudah harus punya referensi awal untuk menulis pengantar esai.
Dengan lebih spesifik terhadap waktu yang kamu punya, kamu bisa lebih efisien menggunakan waktu. Ketika sebelumnya kamu menulis esai bisa seharian penuh karena riset yang kelamaan ditambah sesi ngelamunnya, kini kamu bisa menggunakan sisa waktunya untuk mengerjakan hal lain yang lebih penting/seru.
3. Jangan Kerjakan secara Bersamaan
Fokus! Mengerjakan secara multitasking malah membuat keadaan mentalmu kewalahan (overwhelmed dan burn out). Alhasil, kamu jadi kelelahan dan nggak mau mengerjakan lagi. Jadi nggak ada satu pekerjaan pun yang benar-benar selesai, kan?
Coba lakukan pekerjaan satu-satu. Ketika kamu sudah selesai, kamu bisa lanjut mengerjakan hal lainnya, deh.
Baca juga: 6 Langkah Menentukan Karir yang Cocok untuk Kita Sesuai Keahlian, Prinsip, dan Kepribadian
4. Terus Latihan Disiplinkan Diri
Ada kalanya kamu melakukan prokrastinasi lagi. Ingatlah bahwa pekerjaan yang cepat selesai kamu bisa lebih cepat melakukan hal yang kamu suka.
Kebiasaan buruk hanya dapat dihilangkan dengan disiplin. Buatlah hukuman sesekali jika kamu melanggar komitmen. Kamu bisa menghukum diri dengan tidak membuka media sosial selama seharian.
Pikirkan dampak buruk prokrastinasi apabila kamu akan menunda pekerjaan. Ketika pola pikir baru telah terbentuk, terus biasakan untuk menyelesaikan pekerjaan saat itu juga, ya!
Itu dia sebab prokrastinasi dan cara mengatasinya versi Tumbooh. Ada baiknya kamu tetap mengukur kemampuan tubuhmu ya. Jangan terlalu dipaksakan sampai mengorbankan waktu istirahat!
Bagikan informasi menarik ini ke teman dan kolegamu!