Teknik Zettelkasten adalah teknik mencatat yang diperkenalkan oleh sosiolog Jerman, Niklas Luhmann. Luhmann merupakan sosiolog yang sangat produktif. Selama 40 tahun masa risetnya, Ia sudah memproduksi 70 buku dan 400 artikel.
Rahasia produktifnya adalah teknik menulis Zettelkasten. Sebagai seorang akademis modern, Luhmann termasuk seorang yang oldschool. Ia hanya bermodal kertas, pulpen, mesin tik untuk mencatat.
Apa itu Teknik Mencatat Zettelkasten?
Zettelkasten dalam bahasa Jerman tergabung dari dua kata, “Zettel” berarti catatan kecil (sebuah note) atau selembar kertas dan “Kasten” berarti kotak. Zettellkasten sederhananya adalah sebuah kotak berisi catatan indeks (slip box).
Luhmann menggunakan sebuah lemari dengan 4 kotak ke bawah dan 6 baris kotak ke samping. Lemari tersebut ia gunakan untuk menyimpan kertas-kertas catatannya. Di bagian pojok kertas, Luhmann menuliskan topik catatan dalam kertas sehingga ia tidak kesulitan mencari catatan dan tidak perlu membuka isi catatan satu per satu untuk mengetahui topik catatannya.
Pada prinsipnya, teknik mencatat ini menggunakan sebuah sistem mencatat yang saling berhubungan antar topik. Permasalahan pelajar selama ini adalah mencatat tanpa mengetahui hubungan antar materi pelajaran sehingga tidak membentuk pemahaman yang komprehensif. Apalagi ditambah banyak media mencatat yang kita gunakan sehingga pengetahuan yang kita catat berpencar dan akhirnya hilang, terlupakan.
Baca juga: 7 Cara Ini Atasi Kebosanan di Kelas
Keunggulan Teknik Mencatat Zettelkasten
Manfaat dan keunggulan teknik mencatat Zettelkasten di antaranya:
1. Zettelkasten menghubungkan topik secara sistematis
Sama seperti cara otak bekerja, kertas-kertas catatan indeks itu layaknya neuron-neuron di otak. Ide yang acak ternyata memiliki interkoneksi, misalnya topik komunikasi publik berhubungan dengan sosiologi komunikasi. Keterkaitan itu ditunjukkan dengan kode tags atau warna, tergantung metode penanda yang kamu terapkan.
Dengan menandai topik-topik degan kategori, kamu akan lebih mudah menghubungkan ide-ide. Kamu juga akan lebih mudah memahami fenomena secara menyeluruh.
2. Kamu tidak akan kelelahan membaca
Pernahkah kamu merasa membaca terlalu melelahkan? Kamu akhirnya menandai semua bagian bukumu dengan highlighter.
Namun, dengan menggunakan metode Zettelkasten, kamu akan lebih fokus mencatat bagian yang penting. Mencatat di Zettelkasten tidak perlu menulis semua bagian buku. Kamu hanya perlu membaginya per kertas per satu topik sehingga kamu tidak akan kelelahan. Kamu juga akan lebih bersemangat untuk memperkaya “bank pengetahuan” di Zettelkasten-mu!
3. Belajar jadi lebih efisien
Metode mencatat Zettelkasten membantumu menciptakan sistem kerja untuk melakukan riset informasi, membuat struktur berpikir, dan mengembangkan pemikiranmu.
Dengan sistem, kamu memiliki pola produktif setiap belajar. Jika kamu konsisten, kamu akan mengoleksi banyak sekali ide-ide dalam waktu singkat. Ini karena kamu tidak terlalu stres dan overwhelmed terhadap banyaknya materi yang harus kamu pelajari.
4. Daya ingat dan kreativitas lebih baik
Inti dari Zettelkasten adalah menghubungkan ide-ide. Ketika kamu membuat catatan baru tentang sebuah topik, kamu perlu melihat kembali catatan lama sehingga kamu bisa memutuskan topik yang baru kamu catat termasuk ke dalam kategori yang mana.
Inilah yang bisa melatih daya ingat sekaligus kreativitasmu dalam memutuskan tanda kategori atau tema.
Baca juga: Mencapai School Life Balance
Cara Mencatat Menggunakan Metode Zettelkasten
Adapun prinsip Zettelkasten yang perlu kamu ikuti. Baca selengkapnya di sini.
Untuk membuat catatan Zettelkasten sangat mudah! Ikuti cara berikut untuk membuat bank pengetahuan Zettelkasten versimu.
- Kamu tidak perlu memiliki lemari besar dengan 24 loker. Cukup siapkan folder atau kotak sepatu.
- Ambil selembar kertas. Tulislah satu dan hanya satu ide dalam kertas. Tulislah penjelasannya di tengah. Gunakan bahasamu sendiri untuk menghindari plagiarisme. Jangan lupa bubuhkan referensi darimana kamu mendapatkan ide tersebut.
- Ketika kertas disusun di dalam kotak, pastikan ada bagian kertas yang mudah dilihat saat mencari, misalnya di bagian atas kertas.
- Tulislah di bagian tersebut nama topik. Bubuhkan nomor kertas. Misalnya:
- “1 Keuangan”
- Kamu juga bisa menambahkan tanda kategori (tags) yang berkaitan dengan topik tersebut. Misalnya kertas “1 Keuangan” menjelaskan konsep uang, maka kamu bisa memberikan tags “#uang” atau “#ekonomi” dan seterusnya.
- Tambahkan kertas seterusnya sesuai nomor urutan kertas. Ketika kamu sudah menemukan keterkaitan, jangan lupa tulis nomor kertas yang berkaitan itu di bagian kanan bawah kertas.
- Buat catatan indeks untuk memudahkanmu mencari penanda. Misalnya #keuangan ada di kertas nomor 1, 2, 1/1, dan seterusnya.
Nah, bagaimana? Mudah bukan? Cobalah mulai dari kategori yang sederhana. Seiring bertambahnya catatan/kertas, kamu bisa menambahkan kategori dan penanda lain yang bisa membuat catatan Zettelkasten-mu semakin kaya.
Itu dia tips mencatat Zettelkasten versi Tumbooh. Share informasi ini kepada teman atau gurumu, ya, dan mulai membuat Zettelkasten bersama!
***
Sumber foto: pexels.com