Ilustrasi gambar tentang betapa berharganya menjaga harga diriseorang wanita

Kasus Novia Widyasari – Pelajaran Tentang Harga Diri Seorang Perempuan

Diposting pada

Beberapa minggu lalu Media Sosial ramai mempersoalkan kasus bunuh diri dari seorang mahasiswi muda bernama Novia Widyasari.

Semua media serentak menyorakkan namanya di headline sebagai seorang perempuan yang mengakhiri hidupnya di makam Sang Ayah.

Berbagai gerakan media seperti #16HAKTP, #GerakBersama, #SahkanRUUPKS, dan sebagainya, sedang gencar menyuarakan kampanye tentang memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap perempuan, Novia Widyasari mengakhiri hidupnya.

Kronologi Kisah Novia Widyasari

Dikutip dari kanal YouTube BiCo Story (09/01), cerita ini dipaparkan dalam bentuk cerita bergambar mengenai kronologi pertemuan Novia Widyasari dengan kekasihnya, Randi Bagus.

Novia Widyasari adalah seorang mahasiswa berusia 23 tahun dari Universitas Brawijaya yang mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris karena ia bercita-cita sebagai guru.

Pada bulan Oktober 2019, Novia bertemu pertama kali dengan Randi Bagus di acara pembukaan gerai pakaian di Malang. Sejak itu mereka semakin dekat dan menjalin kisah asmara.

Tragedi dimulai sejak tahun 2020, Randi mulai melakukan hubungan terlarang dengan Novia Widyasari dengan memberikannya pil tidur secara diam-diam.

Dari sini bisa diyakini bahwa sebenarnya sejak awal, Novia Widyasari adalah korban.

Pada bulan Maret 2020, Novia Widyasari tengah mengandung di usia mingguan dan memberitahukannya kepada Randi untuk meminta pertanggungjawaban.

Randi malah menyuruh Novia untuk menggugurkan kandungan tersebut. Sejak itu, mereka berdua masih sering melakukan perbuatan terlarang di kos maupun di tempat penginapan.

Novia kembali membuahkan kandungan, namun kali ini Novia Widyasari lebih tegas untuk meminta pertanggungjawaban pada Randi, bahkan menghampiri keluarga Randi.

Keluarga Randi pada awalnya berkata akan bertanggung jawab, tetapi sebuah alasan muncul, yakni mengenai kakak Randi yang belum menikah sehingga membuat Randi dilarang untuk mendahului kakaknya.

Dalam usia kandungan ke 4 bulannya, Novia Widyasari disuruh kembali oleh Randi dan keluarganya untuk menggugurkan kandungannya tersebut.

Pada bulan Desember 2021, Novia Widyasari bersama bebannya yang begitu berat pergi ke pamakaman sang Ayah untuk mengakhiri hidupnya,

Dianggap Sebagai Aib Keluarga

Novia Widyasari perlahan mulai mengalami depresi karena berbagai cacian mulai menekannya karena dianggap aib bagi keluarganya sendiri.

Di platform Sosial Media Quora, Novia bercerita tentang bagaimana anggota keluarganya memusuhi dirinya.

“Untuk paman-pamanku, intinya semua keluargaku.

Kalian sibuk, memposting mempromosikan untuk menyantuni anak yatim. Kalian sibuk mengutuki berita pemerkosaan,kalian unggah berita-berita itu dengan caption: “Kalau itu anakku pasti sudah mati.”

Ungkapan penuh amarah dari almarhumah sungguh menggambarkan betapa Novia menderita karena kata-kata kasar dari seluruh anggota keluarganya.

Namun sikap yang dilakukan oleh pihak keluarga Novia tetaplah salah karena tidak mampu menjadi support system bagi Novia. Sejatinya setiap manusia pasti memiliki dosa, dan jika Novia masih hidup, ia masih berhak untuk menerima tobat.

Mulai Mengalami Depresi

Dalam ceritanya di platform Quora tersebut, Novia mengungkapkan bahwa ia baru saja pergi ke psikiater dan didiagnosis menderita depresi mayor.

“Dia membawa saya ke RSJ untuk berobat. Setelah pemeriksaan dengan Psikiater saya dirujuk untuk konseling ke Psikolog. Saya didiagnosa Depresi Mayor dan dianjurkan rawat inap namun saya menolak.”

Jiwanya seperti sudah mati, tidak mampu berbicara, tidak mampu keluar rumah karena rasa malu yang besar yang harus ditanggungnya.

Butuh waktu yang lama bagi seseorang untuk sembuh melawan depresi. Bagaimanapun sebagai seorang wanita, Novia merasa sangat bersalah karena telah menggugurkan kandungannya sendiri, darah dagingnya sendiri.

Menyadari bahwa Seburuk Apapun Keadaan Kita, Tetap Hadir Orang yang Mencintai Kita 

Ketahuilah bahwa seburuk apapun keadaanmu saat ini, kamu harus bersyukur bahwa selalu ada orang yang sayang sama kamu dan menginginkan kamu untuk tetap hidup.

“Setiap hari, setiap mama berangkat kerja, setiap mama memandangku, setiap jam setiap waktu.

Beliau selalu memohon kepada saya untuk tetap hidup.

Bersimpuh, menangis, menciumi saya.”

Tulis Novia dalam platform Media Sosial, Quora dengan menggunakan nama samaran Aulia Dinarmara Putri R.

Dalam kasus ini, Novia masih beruntung karena masih ada sosok seorang ibu yang kuat untuk menemani Novia di masa-masa sulit. Seharusnya seorang Ibu menjadi alasan terkuat bagi Novia untuk turut bangkit.

Sadar bahwa selalu ada orang yang sayang kepada kita, meski hanya ada satu orang, tapi cukup untuk menjadi kekuatan bagi kita untuk tetap bertahan hidup.

Hubungan Asmara Ditolak oleh Keluarga Kekasih

Jika kamu berkaca dan melihat paras yang cantik dari dirimu, maka jangan sampai kamu hilang akal dan menjadikan para cantik ciptaan Tuhan tersebut menjadi bumerang bagi dirimu.

Paras cantik bukan sebagai objek untuk pemuas laki-laki, karena sesungguhnya seluruh bagian dari dirimu memiliki harga yang mahal sebagai seorang perempuan.

Pukulan terberat bagi Novia Widyasari karena direndahkan oleh pihak keluar sang Pria, bahkan tidak menghargai janin dalam kandungannya.

“Udah ngatur nyuruh gugurin. Pas keguguran sampai saya rawat inap 6 hari, nggak pernah ditanya. Tiba-tiba dibuang kaya sampah. Pas ditanya itikad baiknya dan janjinya mana.

Bilang “Urusan pribadimu!”

Sungkem saya sama mantan calon mertua,” tulis Novia dalam akun Quoranya.

Dalam kejadian ini, kita dapat belajar bahwa betapa pentingnya harga diri perempuan itu. Jika kekasihmu sungguh mencintaimu, maka dia tidak akan pernah menodaimu.

Justru akan langsung melamarmu tanpa janji-janji manis demi terselenggaranya hubungan yang halal. Selama hubungan asmara belum halal, tidak ada yang bisa menjadi jaminan, kecuali janji-janji palsu.

Penutup: Kisah Novia Widyasari Biarkan Menjadi Alarm Abadi bagi Masyarakat Indonesia

Dari kisah Novia Widyasari ini, seharusnya kita sebagai perempuan muda turut lebih berhati-hati dalam menjaga harga diri kita sebagai perempuan.

Jadikan kisah tragedi ini menjadi alarm, agar kita turut belajar menjadi perempuan yang tidak seenaknya memberikan diri kita sepenuhnya kepada laki-laki.

Kekerasan seksual terhadap perempuan, yang dialami oleh Novia Widyasari, bertubi-tubi ia menanggung beratnya beban setelah kehilangan harga dirinya sebagai perempuan.

Masyarakat dan keluarga bukannya mengobati, mereka malah memberikan stigma buruk korban sehingga bebannya bertambah berat. Kamu harus menyadari bahwa Itulah dunia yang kita hadapi saat ini.

Kisah Novia Widyasari seharusnya menjadi tamparan bagi semua orang, bagi pemerintah, bagi masyarakat yang masih menganggap remeh fenomena patriarki yang berakhir dengan kekerasan seksual, hilangnya harga diri dan martabat seorang wanita.

Semoga Novia tertidur lelap sembari dipeluk hangat oleh bumi. Terimakasih telah memberikan pelajaran berarti bagi masyarakat Indonesia.

Demikian artikel tentang Kasus Novia Widyasari – Pelajaran Tentang Harga Diri Seorang Perempuan dari Tumbooh.com, silahkan share ke teman temanmu jika artikel ini bermanfaat. terimakasih.

Sumber foto: Foto oleh Nataliya Vaitkevich dari Pexels

Gambar Gravatar
Just chill and read