Catat! 28 Hal-hal yang Ditanyakan ke Mentor saat Kamu Magang

Diposting pada

Selamat bagi kamu yang sedang magang! Magang bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk mengembangkan diri dan belajar dari orang yang lebih berpengalaman.

Di magang, kamu bisa mempraktikkan skill yang sudah kamu pelajari di situasi yang lebih profesional.

Dalam rutinitasmu menjadi pemagang, biasanya perusahaan akan membimbingmu melalui manajer atau mentor. Selain pekerjaanmu bisa dinilai, kamu juga bisa belajar banyak dari mentor.

Pertanyaan-pertanyaan untuk Mentor Magang

Mentor adalah seseorang yang dapat kamu percayai sebagai orang yang memberikan nasihat dan arahan profesional dari perspektif yang lebih berpengalaman. Maka, manfaatkan kesempatan magangmu dengan aktif bertanya, ya!

Jika kamu bingung atau tidak tahu pertanyaan apa saja yang harus diajukan kepada mentormu, simak dulu ulasan berikut!

1. Tanyakan tentang Kegagalan

Sebagai orang yang lebih berpengalaman, mentor tentu telah melewati fase-fase yang belum kamu temui, salah satunya fase gagal. Kegagalan mentor bisa kamu jadikan sebagai panduan agar lebih mempersiapkan diri untuk menghindari melakukan hal atau memilih langkah yang sama pada kesalahan mentor di masa lalu. Hal yang bisa kamu tanyakan di antaranya:

  1. Apa kesalahan yang pernah dilakukan sehingga Anda ingin agar orang lain tidak mengulanginya?
  2. Apa yang Anda harap Anda tahu lebih dulu sebelum mengalami kegagalan di masa lalu?
  3. Bagaimana caranya mengatasi kegagalan?
  4. Apa tanda-tanda yang perlu saya perhatikan agar saya harus menyerah dan berhenti mengejar?
  5. Bagaimana caranya mengukur sebuah risiko terlalu besar untuk diambil?
  6. Bagaimana caranya menentukan kelemahan yang bisa diperbaiki?
  7. Bagaimana caranya bangkit dari kegagalan?

Artikel terkait: Tips Percaya Diri Jadi Anak Baru di Kantor

2. Tanyakan tentang Kesuksesan

Mentor sedang berada di posisi yang ingin kamu capai di masa depan. Untuk bisa mencapai di posisi itu, kamu mungkin akan menanyakan langkah-langkah apa yang telah mereka lakukan sehingga bisa mencapainya. Kamu bisa lebih spesifik memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti:

  1. Bagaimana perjalanan karir Anda sehingga bisa mencapai posisi ini?
  2. Apa langkah yang paling Anda syukuri karena telah mengambil langkah itu?
  3. Apa yang bisa saya lakukan untuk bisa menjadi (…)? (Kamu bisa mengisinya dengan posisi atau cita-cita yang ingin kamu capai)
  4. Siapa saja orang yang bisa saya hubungi untuk mempelajari lebih lanjut soal materi/skill (…)?
  5. Bagaimana caranya saya mem-branding diri menuju karir yang ingin saya jalani?
  6. Apa yang Anda sukai dari industri ini?
  7. Seperti apa seharusnya kesuksesan di posisi karir saya saat ini?

3. Tanyakan Tentang Situasi

Kamu bisa, lho, membuat skenario tertentu dan tanyakan kepada mentor bagaimana kamu harus bersikap pada situasi itu. Dengan berimajinasi, kamu bisa mendapatkan gambaran “how-to”-nya tanpa harus mengalaminya terlebih dahulu. Kamu bisa tanyakan pertanyaan:

  1. Misalnya saya dapat bos yang sedikit menuntut, bagaimana saya menanganinya?
  2. Di tim, saya menemui orang yang berseberangan dengan saya. Bagaimana caranya kami bisa bekerja sama lebih baik?
  3. Saya memiliki dua tujuan karir yang berbeda. Apakah Anda bisa membantu saya untuk menimbang dan membuat keputusan?
  4. Akan ada presentasi pertama saya dengan klien. Kira-kira, apa yang perlu saya siapkan? Apa yang tidak boleh saya lakukan?
  5. Di pekerjaan sebelumnya, saya tidak tampil dengan baik. Apa langkah lain yang bisa saya ambil agar tidak terulang?
  6. Bagaimana caranya mengedukasi klien tanpa terkesan menggurui?
  7. Di presentasi sebelumnya, mentor lain bilang kalau saya harus lebih strategis dan ‘menjual’? Apa maksudnya?

Artikel terkait: Skill Berpenghasilan Tinggi yang Bisa Dipelajari Sendiri oleh Mahasiswa Selama Kuliah

4. Tanyakan Pendapat Mentor Tentangmu

Mentor memiliki akses informasi tentangmu, dari latar belakang, karakter, hingga tingkat emosimu. Pada saat awal direkrut, proses adaptasi, dan selama bekerja bersama, mentor memiliki catatan dan pengamatan objektif terhadap performamu. Manfaatkanlah penilaian itu sehingga kamu bisa lebih berkembang. Contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan antara lain:

  1. Apa kekuatan diri saya?
  2. Apa kekurangan atau kebiasaan buruk saya yang mengganggu Anda? Apa yang bisa saya lakukan untuk mengubahnya?
  3. Apa yang anda sukai dari hasil pekerjaan saya?
  4. Karakter orang yang seperti apa yang paling cocok bekerja dengan karakter saya?
  5. Bagaimana caranya agar saya dapat berkomunikasi lebih asertif?
  6. Jenis pekerjaan apa yang paling cocok dengan saya?
  7. Apa langkah selanjutnya yang bisa saya lakukan setelah menyelesaikan magang?

Nah, itu dia pertanyaan-pertanyaan yang bisa kamu tanyakan ke mentor versi Tumbooh. Jangan ragu untuk bertanya dan tetap terbuka dengan kritik, ya! Coba mention pertanyaan lain yang kira-kira bisa kamu tanyakan saat magang kepada mentormu!

***

Sumber foto: Photo by Alex Green from Pexels

baca juga :

Gambar Gravatar
Suka nonton film