Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Cara Mempersiapkan Karir bagi Pemula dan Fresh Graduate

Diposting pada

Membangun perencanaan karir yang matang merupakan penentu sukses. Perencanaan karir meliputi perencanaan pekerjaan, evaluasi soft skill dan hard skill yang dimiliki, perencanaan karir alternatif, menentukan tujuan karir, dan perencanaan aktivitas guna menunjang pengembangan skill praktis.

Ada banyak pemula dan fresh graduate tidak memiliki perencanaan karir yang matang. Padahal membuat perencanaan karir bisa menghindarkan diri dari pengangguran atau pekerjaan yang tidak sesuai minat dan keahlian kita.

Untuk menghindari hal tersebut, Tumbooh punya tips mempersiapkan karir buat kamu yang baru masuk dunia kerja dan fresh graduate. Simak ulasannya di bawah ini!

Langkah Penting Merencanakan Karir untuk Pemula dan Fresh Graduate

Merencanakan karir (career planning) pada dasarnya menentukan industri dan profesi apa yang ingin kamu jalani serta membuat perencanaan aksi nyata untuk mencapainya.

Perencanaan karir yang ideal adalah yang sesuai dengan minat, passion, keahlian, pengalaman, dan pengetahuan profesional yang kamu miliki. Dengan merencanakan karir, kamu akan dapat menempatkan dirimu dan ekspektasi terhadap dunia kerja.

Untuk merencanakan karir, berikut langkah-langkah yang perlu kamu lakukan:

1. Refleksi Diri

Untuk merencanakan karir, kamu perlu melakukan refleksi diri. Tanyakan pada dirimu tentang apa yang kamu sukai, apa pekerjaan impian, apa keahlian yang belum dimiliki, apa tantangan yang akan kamu hadapi, dan sebagainya. Kamu bisa menggunakan analisis SWOT untuk refleksi yang lebih objektif dan sistematis.

Setelah mengenal potensi dan kelemahan diri, cobalah membuat daftar prioritas. Cobalah membuat daftar prioritas dari kategori berikut::

  • Keahlian (soft skill dan hard skill)
  • Kelebihan diri
  • Kekurangan diri
  • Visi hidup secara umum:
    • Dimana kamu ingin tinggal? Di rumah atau apartemen? Di kota atau pinggiran kota?
    • Gambaran tempat kerja/kultur kerja yang disukai
    • Tipe rekan kerja yang kamu sukai
    • Tipe pekerjaan yang kamu sukai? Kantoran atau lapangan? WFH atau WFO? Tim atau individu? Part time atau full time?
    • Berapa standar gaji yang kamu inginkan? dan sebagainya.

Cobalah urutkan dari atas sebagai pilihan yang paling relevan dan dilanjutkan ke daftar alternatif.

Dengan menentukan prioritas, kamu bisa menentukan apa yang perlu ditingkatkan dan apa yang paling mendefinisikan dirimu.

2. Mintalah Penilaian Orang Lain

Jika kamu bingung dengan potensi diri, cobalah minta masukan dari orang lain. Kamu bisa meminta pendapat dari atasanmu sebelumnya. Kamu juga bisa menanyakan tentang kelebihan dan kekuranganmu kepada rekan sebaya saat bergabung dengan organisasi selama kuliah.

Jika memungkinkan, cobalah minta surat rekomendasi resmi agar bisa dijadikan sebagai bukti keahlian dan potensi yang kamu miliki.

Jika kamu minim pengalaman, kamu tetap bisa meminta pendapat profesional dengan konsultasi ke psikolog karir. Biasanya kamu akan diminta mengisi asesmen untuk mengukur potensi diri.

Selain mendapat penilaian objektif, kamu juga bisa mendapatkan nasihat profesional yang bisa berguna dalam perencanaan karirmu.

3. Pahami Lapangan Pekerjaan dan Industri

Setelah memahami keahlian dan minat diri, kamu akan mengetahui industri yang kira-kira cocok untukmu. Misalnya kamu berminat di bidang menulis konten. Maka kemungkinan industri yang cocok untukmu adalah industri kreatif atau bisa juga di pemasaran.

Setelah membuat pemetaan potensi industri, cobalah riset masing-masing industri. Cara riset industri adalah dengan melakukan identifikasi hal-hal seperti:

  • Lulusan (jurusan, kampus/universitas) yang paling banyak
  • Keahlian yang dibutuhkan
  • Tools atau alat penunjang pekerjaan (software atau aplikasi) yang sering digunakan
  • Kultur industri (dinamis/stagnan)
  • Persaingan
  • Koneksi (adakah teman/seniormu yang bekerja di industri itu?)

Dengan melakukan riset industri, kamu bisa mengetahui kira-kira mana yang paling besar memberikan peluang untuk karakteristik yang kamu miliki. Jangan lupa pilih 3 prioritas industri yang ingin kamu jalani. Menentukan prioritas industri ini akan membuatmu lebih fokus pada langkah berikutnya, yaitu membuat tujuan karir.

Baca juga: Tanda-tanda Kamu Burnout dan Butuh Healing dari Pekerjaan

4. Tentukan Tujuan

Kamu sudah memiliki pilihan industri. Sekarang saatnya kamu menentukan tujuan spesifik.

Misalnya kamu memiliki keahlian menulis dan ingin bekerja di industri kreatif. Maka buatlah tujuan spesifik, bahkan jika bisa tambahkan estimasi waktu.

Contoh tujuan karir:

“Kuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa”

5. Breakdown Tujuan menjadi Perencanaan Aksi Nyata

Kamu memiliki tujuan “kuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa”. Turunkan tujuan tersebut ke dalam langkah-langkah/ to-do list yang harus kamu lakukan untuk mencapainya.

Misalnya:

  • Mendaftar kampus
  • Ujian TOEFL
  • Membuat paspor
  • Membuat motivation letter
  • Menerjemahkan raport
  • Mendaftar beasiswa, dan seterusnya.

Dengan membuat to-do list, kamu akan melakukan semuanya dengan lebih terukur.

Baca juga: Tips Membuat Portofolio agar Mudah Diterima Kerja

6. Pantau Terus Tren Industri

Industri dengan perubahan yang cepat bisa menjadi tantangan. Jangan sampai kamu tertinggal sehingga mengurangi efektivitas pekerjaan.

Teruslah pantau tren industri terkini. Bisa jadi ada keahlian baru yang perlu kamu kembangkan. Jangan ragu untuk terus update skill. Untuk terus bisa beradaptasi pada perubahan, teruslah belajar dan jangan lupa untuk mengaplikasikannya ke dalam keseharian pekerjaan, ya!

7. Tetaplah Fleksibel

Dunia kerja selalu berkembang dinamis. Oleh karena itu, tetaplah fleksibel terhadap perubahan. Jadikan perencanaan karir sebagai arahan, jangan jadikan rencana karirmu sebagai patokan.

Kamu tetap bisa melakukan beberapa perubahan dan modifikasi karena terjadi hal diluar kontrol.

Dalam merencanakan karir, sebaiknya selalu melakukan evaluasi diri secara berkala. Selain bisa terus berkembang, evaluasi diri juga bisa membuatmu bersyukur atas pencapaian-pencapaian yang sudah kamu lakukan.

Itu dia tips merencanakan karir dari Tumbooh. Jika menurutmu informasi ini bermanfaat, bagikan juga ke temanmu, ya!

Gambar Gravatar
Suka nonton film