Belajar Menulis Sastra dan Bahasa: 4 Cara Ampuh Menulis Puisi yang Baik

Belajar Menulis Sastra dan Bahasa: 4 Cara Ampuh Menulis Puisi yang Baik

Diposting pada

Kemampuan menulis sastra dan bahasa bisa kamu kembangkan sejak dini, nantinya kemampuan menulis dan berbahasa akan berguna di dunia kerja.

Jangan remehkan jika kamu memiliki kemampuan menulis bahasa dan sastra, selanjutnya kamu bisa menentukan minat kamu entah jadi penulis sastra atau bekerja untuk perusahaan.

Kemampuan menulis sastra dan bahasa bukan hanya tentang menulis karya fiksi atau puisi, tapi bisa kamu kembangkan kepada kemampuan lain, misalnya public speaking.

Memiliki pemberdayaan kosa kata yang luas dapat membuat kamu menjadi lebih mudah untuk berbicara di depan umum dan skill ini sangat penting dalam dunia kerja.

Kemampuan menulis dan bahasa juga bisa dikembangkan di industri kreatif, seperti kamu bisa menjadi seorang penulis naskah. Jika di bidang pemasaran, kamu bisa menjadi seorang copywriter.

Dalam artikel ini, kamu akan tahua gimana caranya menulis puisi yang baik agar kemampuan menulis kamu bisa berkembang terus!

1. Tentukan Tema dan Judul

Pilih satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam menulis puisi, pastikan bahwa tema tersebut menarik.

Tema bisa menjadi menarik jika membahas tentang persoalan isu yang sedang hangat di masyarakat atau permasalahan pribadi yang sering dialami seorang manusia.

Setelah menentukan tema, selanjutnya tentukan judul yang berpacu pada tema, misalnya tema Kesetiaan.

Judul dari tema tersebut bisa dikaitkan dengan isu hubungan/relasi manusia dengan manusia maupun manusia dengan makhluk lainnya atau benda mati sekalipun. 

Misalnya puisi karya Sapardi Joko berjudul Pada Suatu Hari Nanti yang berkisah tentanng janji untuk masa depan.

2. Menentukan Kata Kunci

Menentukan kata kunci dan mengembangkan kata tersebut yang dipicu dari tema dan judul yang sudah ditentukan,

Jika sudah menemukan judul, tema, dan kata kunci maka saatnya mengembangkan puisi. 

Puisi dikembangkan dari pembentukan kalimat-kalimat puitis berupa sajak, atau larik puisi.

Misalnya, satu kata kunci digunakan untuk satu larik atau satu kata kunci dikembangkan menjadi satu bait.

3. Manggunakan Gaya Bahasa

Permberdayaan kata bukan hanya lewat sering cari tahu makna kata dari kamus KBBI, melainkan juga hafal majas.

Majas yang sering digunakan adalah majas perbandingan atau metafora.

Selain itu kamu juga bisa tingkatkan skill kamu lewat sering baca peribahasa. Nantinya peribahasa tersebut bisa kamu selipkan dalam puisi kamu.

4. Kembangkan Puisi Seindah Mungkin

Langkah selanjutnya adalah mengembangkan semua tahapan di atas menjadi puisi yang indah.

Susun kata-kata, larik, menjadi bait-bait puisi. Ingat bahwa puisi bukanlah artikel yang perlu melakukan riset terlebih dahulu.

Tulisan yang kamu buat juga harus rigkas, padat, sekaligus indah. Pilih kata-kata yang sesuai mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.

Biasanya menulis puisi harus ada keterlibatan kondisi emosi saat kita menulis puisi sehingga nantinya pembaca akan turut merasakan emosi kita dalam puisi tersebut.

Tidak ada konsep penulisan puisi yang indah seperti apa atau yang buruk seperti apa, segalanya adalah objektif.

Namun, akan tampak berbeda jika seseorang menulis puisi dengan keterlibatan emosi dengan yang tidak melibatkan emosi atau perasaan manusia.

Meningkatkan kemampuan menulis sastra dan bahasa juga baik untuk menumbuhkan rasa empati kamu kepada sesama manusia maupun makhluk lain.

Dari sini, kamu akan dilatih untuk lebih peka kepada lingkungan sekitar atau bahkan kondisi dunia saat ini.

Jadi tingkat terus kemampuan menulis sastra dan bahasa dan percaya bahwa segala usaha kamu akan selalu berbuah baik untuk diri kamu!

Sumber foto: Foto oleh Lum3n dari Pexels

Gambar Gravatar
Just chill and read