Begini Caranya Membuat CV agar Mendapat Panggilan Interview

Begini Caranya Membuat CV agar Mendapat Panggilan Interview

Diposting pada

Mencari kerja bisa menjadi sangat sulit untuk beberapa orang. Terutama mereka yang baru saja lulus dari lembaga pendidikan. Menulis Curriculum Vitae / CV terdengar sederhana, layaknya menulis biodata dan langsung aja masukan ke lowongan.

Tetapi, menulis CV tidak sesederhana sepertinya tampaknya karena nyatanya seorang HR hanya butuh waktu kurang dari 30 detik melihat CV kamu untuk bisa menentukan apakah kamu layak untuk ke tahap seleksi selanjutnya atau tidak.

 

3 Jenis Curriculum Vitae yang Biasa Dipakai

CV memiliki tiga tipe, yaitu CV fungsional, CV kronologis, dan CV kombinasi (gabungan antara CV fungsional dan kronologis). Mungkin tidak begitu penting diketahui, tetapi tips ini dapat menuntun kamu untuk menentukan tipe CV yang seperti akan yang hendak kamu buat.

1. CV Fungsional

CV fungsional mengutamakan detil mengenai kemampuan dan pencapaian yang kamu miliki. CV fungsional tidak begitu banyak diisi oleh pengalaman kerja, dan memang biasanya CV yang seperti ini dibuat dengan tujuan menyembunyikan masalah yang kamu alami dalam bekerja di perusahaan sebelumnya, atau hanya memiliki pengalaman kerja yang terbatas.

CV fungsional tidak begitu dilirik oleh para HR karena terkesan kurangnya pengalaman, namun CV seperti ini banyak dibuat oleh seorang fresh graded.

2. CV Kronologis

Tipe kedua adalah CV kronologis. Berkebalikan dari CV fungsional, CV ini dibuat dengan mencantumkan banyaknya pengalaman yang kita miliki. Mulai dari pengalaman kerja, pengalaman berorganisasi, dan pengalaman relawan.

Akan tetapi, kelemahan dari CV jenis ini adalah tidak begitu mengungkap kemampuan yang kita miliki sehingga HR kemungkinan akan mempertanyakan basic skills apa yang kita miliki.

3. CV Kombinasi

Tipe ketiga adalah CV kombinasi, tujuannya adalah mencantumkan pengalaman serta basic skills yang kita miliki. CV ini cukup ideal bagi kamu yang memiliki pengalaman sedikit, lalu bisa tertutupi oleh skills .

CV kombinasi akan berisi keduanya skills dan experience, sehingga kamu harus mencari cara untuk mempertanggungjawabkan keduanya. Mungkin HR akan bertanya “pengalaman kamu hanya ini? Kenapa kerja hanya sebentar? Namun skills kamu cukup baik, mengapa bisa begitu?”

Selain itu CV kombinasi juga cenderung repetitif karena experience bisa menggambarkan skill yang kita miliki, kemudian skill bisa tertulis lagi di kolom list basic skills.

 

Basic Rules dalam Membuat CV

Setelah menentukan tipe CV apa yang ingin dibuat, maka saatnya memahami beberapa peraturan dalam membuat CV. Idealnya CV adalah bentuk representasi dari diri kamu, jadi usahakan CV tersebut bebas dari kesalahan.

Free error. Sedikit saja kesalahan kata, informasi tidak valid, atau parahnya lagi jika kita berbohong dalam CV itu, maka akan sulit bagi kamu untuk dipanggil interview oleh HR. Mereka tahu kamu hanya dalam 30 detik melihat CV kamu!

1. Sesuaikan CV dengan Target Perusahaan / Posisi

Layaknya berdagang yang harus memiliki target pasar, begitu pula CV. Kita mencari kerja harus meningkatkan kualitas diri kita karena di sini kita seperti ‘berjualan’. Karir apa yang ingin kamu tempuh, skills apa yang dibutuhkan untuk mengejar karir tersebut.

Maka, cantumkan poin-poin yang relevan dengan target karir yang kamu inginkan. Jika memiliki lebih dari satu target karir, maka kamu harus membuat lebih dari satu CV juga. Everything must be relevant!

2. Don’t Get Fancy / Gak usah neko-neko

Pahami bahwa dunia kerja adalah industry professional. Mereka nggak suka segala sesuatu yang tampak ‘murahan’. Kreatifitas memang penting, tapi dalam membuat CV hindari desain CV yang terlalu banyak kombinasi warna.

Untuk membuat CV tampak lebih professional, elegan, dan berkualitas bisa gunakan warna-warna netral, seperti putih dan hitam. Kedua warna ini adalah wajib. Jika ingin diberikan elemen desain, maka gunakan seminimal mungkin. Gunakan juga foto dengan kualitas tinggi.

3. Make It Easy to Read / Mudah dipahami

Ingat bahwa waktu kita terbatas! Buat CV kamu bagaimana caranya agar HR bersedia untuk meluangkan waktu lebih lama dalam review CV kamu.

Umumnya seseorang akan memulai baca CV kamu dari bagian sebelah kiri ke bagian kanan. Artinya section kiri CV bisa diisi dengan degree , gelar, job title. Lalu section sebelah kanan diisi dengan gambaran pekerjaan dan basic skills.

Luaskan lapak halaman, minimalisir kalimat agar HR tidak penat melihat banyaknya narasi. Daripada narasi, lebih baik jelaskan informasi dalam bentuk poin-poin.

Gunakan bolded text kepada informasi penting yang ingin kamu sampaikan kepada HR, biasanya bisa berupa degree atau job titles. Hindari juga informasi yang ditulis secara repetitif.

 

Saatnya Menulis CV!

Setelah mengetahui basic rules dalam membuat CV, maka kita bisa langsung cari tahu bagaimana menulis CV yang baik dalam setiap kolom.

1. Kolom Deskripsi Diri

CV adalah ringkasan perkenalan tentang diri kamu. HR bukan mencari narasi bercerita, mereka butuh sesuatu yang singkat, padat, tapi jelas. Banyak orang yang bingung ingin menulis apa di kolom “About me” yang biasanya dicantumkan di dekat foto atau bersama dengan kolom nama. Kolom about me bisa diisi dengan motto yang menggambarkan prinsip kamu, pencapaian kamu, atau interest kamu.

Jika kamu seorang yang berpengalaman bisa tulis deskripsi seperti

“Friendly and professional content writer with strong ability in researching the source…”

Atau seorang fresh graded 

“High motivated learner, with strong confidence. Upgraded skills in arts…”

2. Kolom Daftar Pengalaman

Jika kamu ingin mencantumkan pengalaman kerja, maka cukup tambahan range waktu lamanya kamu bekerja di perusahaan tersebut dan sebutkan nama perusahaannya, kemudian di bawahnya tulis job description singkat dari pengalaman kerja tersebut berupa poin-poin. Tidak perlu menambahkan deskripsi alasan kamu keluar dari pekerjaan tersebut, ya!

Contohnya sebagai berikut:

Graphic Designer

PT Pameo Solusi Indonesia

Aug 2018 – Aug 2021

  • Designing poster

Selain working experience, kamu juga bisa menambahkan pengalaman magang atau volunteer. Tetap perhatikan bahwa pengalaman kamu relevan dengan target karir yang kamu pilih.

3. Kolom Basic Skills

Pada kolom daftar skill, kamu kamu hanya perlu mencantumkan kemampuan kamu tersebut dengan nilai A-D. Penilaian dengan huruf akan tampak lebih jelas dan tidak penuh pertanyaan dibandingkan menilai dengan berapa banyaknya jumlah bintang.

4. Kolom Riwayat Pendidikan

Sebenarnya riwayat pendidikan tidak perlu begitu detail mulai dari pendidikan Sekolah Dasar hingga perkuliahan karena nyatanya HR tidak peduli, kecuali di mana terakhir kali kamu sekolah. Apakah terakhir lulusan SMA atau kuliah. Di kampus mana, jurusan apa.

Jika ada pendidikan informal lain di luar perkuliahan bisa dicantumkan dan bisa menjadi nilai plus di mata HR.

 

Kesimpulan

Beberapa orang masih menyepelekan rumusan membuat CV. Mereka akan meniru contoh CV yang tersebar di internet, tetapi tidak pahamtarget CV ini akan dibawah kemana.

Membuat CV akan menjadi sangat sulit jika kita tidak memiliki pengalaman atau skill yang berarti. Jika seperti ini, kamu bisa menambahkan skill pengoperasian komputer.

Kamu bisa beberapa lagi memperbarui CV kamu. Buat untuk tampak seprofessional mungkin. Lampirkan CV bersama porfolio dan sertifikat lainnya yang relevan dengan bidang karir pilihanmu. Maka dijamin kamu akan dilirik oleh perusahaan.

Demikian artikel Begini Caranya Membuat CV agar Mendapat Panggilan Interview dari Tumbooh.com – Teman kamu bertumbuh. Semoga bermanfaat ya.

sumber gambar : unsplash.com

Originally posted 2022-01-28 14:49:15.

Gambar Gravatar
Just chill and read