Mimpi seringkali menjadi sebuah angan-angan, tetapi arti mimpi dalam Islam ada ilmunya, meski setiap bidang ilmu memiliki pandangannya masing-masing tentang mimpi yang dialami oleh manusia.
Arti mimpi dalam Agama Islam memiliki perspektif sendiri. Dalam Agama Islam, mimpi bisa menjadi pertanda dari Yang Maha Kuasa, maka mimpi dianggap sebuah pesan bagi umat islam.
Bahkan terdapat satu ritual dalam, yaitu sholat istikharah yang jika dilakukan dapat memperoleh jawaban lewat mimpi ketika kita tidur.
Sholat Istikharah bisa menjadi rekomendasi ritual untuk memperoleh jawaban arti mimpi dalam Islam. Dilaksanakan jika kita sedang dalam dua atau lebih pilihan yang sulit kita tentukan.
Umat Agama Islam percaya, dengan melakukan sholat istikharah maka jawaban yang tepat antara memilih dua pilihan tersebut dapat diperoleh dari mimpi yang didatangkan oleh Yang Maha Kuasa.
Maka tidak salah jika mimpi menjadi objek spiritual yang cukup bermakna bagi Umat Agama Islam.
Kisah Awal Mula Nabi Yusuf Mengalami Mimpi Pertamanya Sebagai Pertanda Kenabian
Gagasan mengenai mimpi, bahwa mimpi merupakan pesan atau pertanda yang dikirimkan oleh Yang Maha Kuasa diperkuat dengan adanya kisah Nabi Yusuf AS yang dipercaya memiliki mukjizat mampu menafsirkan mimpi seseorang.
Nabi Yusuf AS merupakan anak dari Nabi Yakub yang telah memiliki tanda-tanda bahwa ia seorang nabi sejak masih kecil. Nabi Yusuf mengalami mimpinya pertama kali pada usia 12 tahun.
Di mana dalam mimpi tersebut Nabi Yusuf AS melihat 11 bintang, matahari, dan bulan sujud kepadanya. Mimpi tersebut ia ceritakan kepada Sang Ayah, Nabi Yakub AS, yang kemudian diabadikan dalam kitab suci umat Islam, yaitu Al-Quran.
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
“Ketika Nabi Yusuf bercerita kepada ayahnya (Nabi Yakub), “Ayah, aku bermimpi melihat 11 bintang, matahari, dan bulan. Aku melihatnya sujud kepadaku.” (Quran Surat Yusuf: 4)
Setelah mendengar cerita dari puteranya tersebut, Nabi Yakub pun yakin bahwa masa depan anaknya akan cemerlang, meski saat itu Nabi Yakub tidak tahu bahwa suatu hari nanti Nabi Yusuf akan menjadi seorang Nabi.
Dalam ajaran Agama Islam, Nabi Yusuf merupakan Nabi dan Rasul ke-11 yang patut diimani. Nabi Yusuf merupakan sosok pria yang tampan namun tidak membuatnya tinggi hati, bahkan memiliki kesabaran yang kuat dalam menghadapi ujian dari Allah SWT.
Nabi Yusuf Menghadapi Ujian Hingga Mampu Menafsirkan Mimpi Manusia
Suatu hari Nabi Yusuf diculik dan diangkat sebagai putera dari seorang kaya raya, bernama Imra’atul Aziz.
Nabi Yusuf yang memiliki paras tampan digoda oleh isteri Imra’atul Aziz, yaitu Zulaikha. Akibat dari tragedi ini, Nabi Yusuf berakhir di penjara karena sudah difitnah oleh Zulaikha yang memutar balikkan fakta.
Di penjara, Nabi Yusuf bertemu dengan tahanan lainnya yang telah mengetahui bahwa Nabi Yusuf memiliki kemampuan dalam menafsirkan mimpi. Maka Nabi Yusuf pun menafsirkan dua orang tahanan tersebut.
Salah satu tahanan tersebut memiliki arti mimpi bahwa ia akan dihukum mati di dalam penjara, sedangkan yang lainnya akan dikeluarkan dan kembali bekerja sebagai penuang minum Raja Mesir.
Mimpi tersebut menjadi nyata, seorang tahanan yang menjadi penuang minum raja pun memberitahu Sang Raja bahwa ada salah satu tahanan bernama Yusuf yang mampu menafsirkan mimpi. Karena kala itu Sang Raja baru saja mengalami mimpi.
Dalam Quran Surat Yusuf ayat 43 diterangkan mengenai Sang Raja yang berkata kepada rakyatnya,
“sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus. Tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan tujuh tangkai lainnya yang kering. Wahai orang yang terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan mimpi.”
Yusuf menafsirkan mimpi Sang Raja bahwa akan terjadi tujuh panen yang berlimpah, kemudian diikuti tujuh panen yang sedikit, dan kemudian ada tahun yang penuh dengan hujan dan pada masa itu mereka memeras anggur. (QS Surat Yusuf ayat 47-49)
Akhirnya Nabi Yusuf pun dikeluaran dari penjara dan menjadi salah satu menteri dari pemerintahan Mesir kala itu.
Hukum Tafsir Mimpi Zaman Sekarang
Tafsir mimpi sejatinya yang paling akurat bacaannya hanya bisa dilakukan oleh seorang Nabi atau Rasul Allah SWT.
Karena menafsirkan mimpi merupakan perkara gaib, itulah sebabnya para mubaligh melarang manusia biasa untuk melakukan takwil mimpi. Bahkan sahabat Rasulullah, Abu Bakar RA pun tidak akurat dalam menafsirkan mimpi.
Dalam Agama Islam, mimpi bukan sekadar bunga tidur, melainkan terdapat hukum di dalamnya yang dipelajari dari rentetan kejadian historis pada zaman nabi.
Para Ulama sepakat bahwa mimpi bisa merupakan kabar gembira atau sebuah peringatan bagi manusia biasa yang mengalaminya.
Demikian artikel berjudul Berperan jadi Batman, Ini 8 Pelajaran Karir dari Robert Pattinson! dari Tumbooh.com semoga kita semua bisa selalu tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik
—
Sumber foto: Foto oleh Alexandr Podvalny dari Pexels