Semua manusia pasti memiliki intuisi. Tapi, tidak semuanya mampu mengaktifkan intuisi dalam kekuatan penuh, hanya beberapa dari kita yang diberkahi kemampuan berintuisi yang hebat.
Hari ini kamu menonton siaran tentang ramalan cuaca yang mengatakan kalau langit akan terang. Namun entah mengapa, kamu beranjak mengambil payungmu saat pergi keluar rumah. Seketika hujan pun turun, apakah ini sebuah kebetulan saja? Tapi aku rasa tidak, ini semua bukan karena kebetulan. Ini semua adalah karena intuisi.
Sekilas tentang intuisi
Intuisi yang diidentifikasikan sebagai perasaan atau gagasan yang berdasar atas pemikiran abstrak serta segala spekulasi daripada kenyataan konkret. Kedengarannya seperti intuisi hanya khayalan belaka, dan kita tidak ingin mendengarkan khayalan-khayalan tersebut.
Akan tetapi, topik pembahasan tentang intuisi kerap menarik para ilmuwan beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari ilmu psikologi.
Contohnya saja Daniel Kahneman, seorang ilmuwan dan pemenang nobel, menulis buku berjudul Thinking Fast and Slow, menyatakan bahwa otak kita memiliki 2 sistem operasi yang berbeda, atau bisa juga disebut sebagai otak kiri dan otak kanan.
1. Sistem pertama
Sistem pertama berada di otak sebelah kanan disebut sebagai berpikir secara cepat (thinking fast) adalah sistem yang beroperasi di bawah kesadaran manusia sehingga hasil dari pemikiran tersebut keluar sangat cepat. Sistem operasi pertama inilah yang didominasi oleh pekerjaan intuisi.
Sebagai contoh, ketika kita melihat seseorang sedang menangis, maka kita tahu ia sedang bersedih, lebih dari itu orang itu sedang dalam masalah besar. Namun, tidak semua orang mampu merasakan kesedihan orang lain.
Mereka yang tidak berpikir bahwa orang ini sedang dalam masalah besar, mungkin akan cenderung berpikir “ah, dia hanya cari perhatian saja.” Oleh karena itu, orang-orang yang diberkahi kemampuan intuisi besar cenderung menaruh empati yang besar pula kepada lingkungan sekitarnya.
2. Sistem Kedua
Sistem kedua, berada pada sebelah kiri otak kita, merupakan sistem yang cenderung berpikir lebih lama (thinking slow) karena membutuhkan proses berpikir yang jauh lebih panjang.
Sebagai contoh ketika kita memecahkan soal matematika seperti 20×75, maka pertanyaan seperti ini tidak bisa dipecahkan melalui jawaban “mana yang terasa benar” saja, melainkan butuh hitung-hitungan untuk mendapatkan jawaban yang sebenarnya.
Berpikir secara cepat maupun lambat, keduanya sama-sama penting. Tergantung pada kondisi, kapan di saat kita butuh memecahkan masalah yang harus diperhitungkan dalam proses panjang, atau keputusan yang benar tersebut bisa ditemukan hanya dalam sekedip mata.

Tanda Kamu Memiliki intuisi yang tajam
1. Kamu orang yang sensitif
Bukan hanya kamu dapat memahami suara hatimu, melainkan juga dapat memahami perasaan orang lain. Kamu akan datang kepada mereka dan menyatakan hal-hal tepat yang ingin didengar oleh mereka, meski mereka belum mengucapkan sepatah pun ke kamu.
Intuisi kamu dalam kejadian seperti ini biasanya diperoleh dari kemampuan kamu untuk membaca situasi meski tanda-tanda yang diberikan secara non verbal. Seperti gestur tubuh, ekspresi,nada suara, dan sebagainya.
2. Mampu menghakimi karakter seseorang
Kamu baru saja masuk dalam lingkungan baru, bertemu dengan orang-orang baru. Akan tetapi, entah kenapa jauh di lubuk hati kamu, kamu dapat merasakan bahwa lingkungan kamu tidak sepenuhnya menyukai kehadiran kamu. Keesokan harinya kamu menangkap basah mereka sedang berkumpul membicarakan hal buruk tentang kamu.
Mereka yang memiliki intuisi yang kuat mampu menilai apakah seseorang adalah orang yang baik atau orang yang tidak baik, meski baru pertama kali bertemu. Intuisimu akan memberi tahu apakah mereka musuh atau teman.
3. Kesadaran yang tiba-tiba
Sedetik kemudian “klik” kamu tahu ini tidak benar. Gagasan-gagasan acak datang di kepalamu entah dari mana. Pemikiran ini biasa datang dalam bentuk penglihatan, suara, sensasi, atau gagasan, kemudian semua itu akan berakhir kepada satu kesimpulan yang dapat membuat kamu yakin, melihat hal secara lebih jelas.
Mungkin kamu akan mengingat sesuatu secara acak tanpa memikirkannya sedetik yang lalu. Secara mendadak, kamu menemukan solusi atau jawaban yang belum kamu ketahui.
Segala kejadian seperti ini dapat berupa tanda bahwa kamu dapat memikirkan atau menerima informasi pada level yang lebih jauh, yang kebanyakan orang tidak mampu.
4. Pemikir yang dalam (deep thinker)
Berbeda dengan seorang yang overthinking, yang cenderung memikirkan masalah tanpa menemukan solusi. Pribadi deep thinker memikirkan masalah dari berbagai perspektif, kemudian merancang solusinya sehingga tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk mengambil keputusan. Maka tidak salah jika seorang deep thinker memiliki otak yang brilian dan cenderung introvert.
Kamu akan lebih memilih tinggal di kamar seharian daripada pergi keluar saat ada masalah, karena kamu cenderung memikirkan tentang perasaan-perasaan (inner voice) yang berkecamuk dalam hatimu, dan kamu butuh waktu sendiri untuk mendefinisikan perasaan-perasaan tersebut.
5. Pengambil keputusan yang cepat
Sebuah penelitian mengenai keputusan untuk membeli mobil. Mereka yang menentukan secara cepat untuk memilih mobil menunjukkan hasil 60% merasa lebih puas dengan hasil pilihannya.
Dibandingkan mereka yang butuh waktu lebih lama mempertimbangkan jenis karpet atau spesifikasi lainnya pada mobil-mobil tersebut menunjukkan hanya 25% merasa puas dengan pilihannya.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mereka dengan intuisi kuat adalah seorang pengambil keputusan yang cepat. Yang pertama muncul di benak mereka adalah keputusan mereka.
Penutup
Sebagai penutup, terdapat satu penelitian terakhir yang membuktikan nyatanya keberadaan intuisi yang berjudul “Bisakah kamu mengenali suara kamu sendiri?”
Setelah mendengarkan banyak rekaman dari banyaknya suara, termasuk suara mereka sendiri. 75% partisipan dalam penelitian ini salah menebak untuk mengenali suara sendiri. Kemudian dihadirkan skin conductance yang dipertimbangkan dapat memperoleh hasil dari penelitian ini.
Ketika skin conductance diaktifkan, level tekanan listrik yang mengalir menjadi tinggi ketika partisipan mendengar suara mereka sendiri, tanpa mereka menyadari bahwa itu suara mereka.
Kulit tubuh kita tentu tidak tahu bahwa rekaman itu berisi suara kita, tetapi pikiran bawah sadar kita mengerti adanya koneksi pada suara tersebut sebelum alam sadar kita menyadarinya.
Artinya intuisi kita bekerja lebih dahulu mengetahui rekaman itu suara kita, sedangkan kita masih menolak mendengarkan jawaban dari intuisi kita, hingga kita menyadari bahwa intuisi kita adalah benar.
Untuk penjelasan lebih lanjut dapat lihat video dari kanal YouTube Teal Swan berjudul How to Use Your Intuition
Demikian artikel 5 Tanda Kamu Memiliki Intuisi yang Baik dari Tumbooh.com – Teman kamu bertumbuh. Semoga bermanfaat ya.
sumber gambar : unsplash.com