Emily in Paris merupakan salah satu serial televisi dari Netflix yang peran utamanya adalah Lily Collins. Bercerita tentang seorang social media specialist muda dari Amerika yang terbang ke Perancis, Paris untuk bekerja sama dengan perusahaan di Paris.
Dalam serial Email in Paris, kita akan disuguhkan banyak adegan yang menggambarkan indahnya Kota Paris. Emily Cooper, sebagai seorang social media specialist, ia banyak membagikan momen menyenangkannya di Paris lewat sosial media.
Serial Emily in Paris sangat menggambarkan keadaan masa sekarang, di mana pekerjaan banyak giat di dunia digital. Kemasan serial ini juga diwarnai dengan wardrobe yang menjadi inspirasi fashion trend masa kini.
Banyak pelajaran yang dapat dipetik bagi kamu generasi muda yang baru akan memulai perjalanan karirnya. Berikut pelajaran-pelajaran yang bisa raih dari serial Emily in Paris.
1. Hello, New Adventure! – Berani Memulai Petualangan Baru di Tempat Baru
Pada episode pertama Emily in Paris, salah seorang tokoh bernama Medeline yang diperankan oleh Kate Walsh, atasannya Emily di Amerika, membatalkan keberangkatannya ke Paris.
Madeline mempercayai Emily untuk menggantikannya mewakili perusahaan untuk bekerja di Paris. Emily dengan penuh semangat menerima tawaran tersebut.
Dalam adegan tersebut, Emily begitu antusias akan petualangan baru. Dia tahu bahwa Paris adalah jalan untuk selangkah lebih maju menuju karir yang lebih cemerlang.
Padahal kita tahu, bahwa beradaptasi itu tidak mudah. Adaptasi bukan proses yang dijalani dalam waktu sebentar. Emily harus membaur dengan kebudayaan di Paris yang berbeda jauh dari kebudayaan dari kota asalnya di Chicago, Amerika.
Pada awal kehadiran Emily di kantornya di Paris, para pegawai di kantor tersebut meragukan kualitas Emily. Bahkan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena perbedaan bahasa. Bisa dipastikan Emily tidak begitu disukai, bahkan tidak diajak makan siang bersama.
Kesulitan berbahasa tidak membuat Emily menyerah begitu saja. Emily giat mengikuti kursus Bahasa Perancis bahkan mempraktekkannya langsung dalam berkomunikasi.
Emily rela meninggalkan pacarnya di Amerika serta teman-temannya.
Dari pemaparan adegan di atas, kita bisa belajar dari Emily untuk selalu berani mengambil resiko, mengambil segala kesempatan baru, tantang dirimu untuk menjadi lebih baik lagi.
2. Be Confident, Find Solution! – Selalu Tampil Percaya Diri, Jangan Menyerah Mencari Solusi
Meski teman-teman kantor Emily tidak menyukainya, namun Emily tidak sakit hati karena mereka. Bukan masalah baginya jika tidak diajak untuk makan siang bersama.
Emily pergi makan siang sendirian di luar kantor, berjalan-jalan ke taman hingga menemukan teman baru yang lebih menyenangkan dan selalu ada untuk Emily.
Emily juga tetap percaya diri mempresentasikan strategi pemasarannya lewat sosial media, meski teman-teman kantornya tidak menyukainya. Dia tahu bahwa dia ahli dalam bidang tersebut, maka dia berani untuk bersuara memberikan strategi pemasaran.
Pada satu adegan, diperlihatkan Emily perlu untuk mencari lokasi untuk pertemuan di luar bersama client. Terjadi masalah di mana lokasi tempat Emily pertama kali reservasi gagal. Maka Emily harus secepatnya mencari tempat baru.
Pada adegan tersebut, memperlihatkan sifat Emily yang pantang menyerah. Dia tidak ingin mengecewakan bosnya. Malam itu juga dia harus mendapatkan tempat baru untuk pertemuan.
Meski panik, tapi Emily tetap tenang untuk mencari solusi.
Dari adegan-adegan tersebut, kita dapat belajar untuk turut menjadi pribadi yang solutif, pantang menyerah, dan tetap berpikir positif.
Sikap Emily yang selalu berpikir positif menumbuhkan rasa percaya diri serta disenangi oleh teman-teman barunya. Bahkan bos dan teman-teman kantor Emily berakhir percaya dan pernuh hormat pada Emily.
3. Never Give up on Your Dreams – Selalu Berjuang untuk Mimpi-mimpi Kamu
Emily memiliki kekasih di Amerika. Hubungan mereka berakhir kandas karena masalah hubungan jarak jauh.
Emily tahu bahwa hubungannya tidak lagi sehat. Kekasih Emily mulai tidak mempedulikan Emily lagi karena tidak bisa sering bertemu.
Emily berani untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat tersebut. Dia sadar bahwa kekasihnya bukan orang yang tepat. Dia tidak akan mengorbankan karirnya demi mempertahankan hubungannya dengan sang Kekasih dan kembali ke Amerika.
Tidak semua orang dapat mengambil keputusan seperti Emily. Banyak sekali orang-orang yang terlena memprioritaskan hubungan asmara, seakan orang tersebut adalah segala-galanya yang terpenting di dunia ini.
Emily tidak buta karena cinta. Dia tetap mempertahankan pendiriannya mengejar karir yang cemerlang.
4. Be Consistent, Put Integrity Above Money – Tetap Fokus pada Apa yang Dijalani Sekarang
Emily adalah seorang social media specialist di kantornya yang dispesifikan untuk spesialisasi sosial media. Emily paham dan ahli pada bidang tersebut. Dia tahu sosial media bisa menjadi area untuk mencapai target pasar yang luas.
Emilu mulai membangun personal branding di sosial media mulai dari nol sejak ia sampai di Paris hingga mencapai ratusan ribu followers.
Kemampuan Emily dalam meningkatkan personal branding tersebut membuat beberapa merek perusahaan tertarik untuk bekerja sama dengan Emily sebagai influencer yang mempromosikan merk perusahaan.
Sebenarnya penawaran menjadi influencer merupakan kesempatan besar bagi Emily untuk memperoleh lebih banyak penghasilan. Ia bisa menjadi seorang social media specialist sekaligus influencer sebagai pekerjaan sampingan.
Tapi Emily tetap pada integritasnya. Ia berfokus pada satu pekerjaan utama and be expert on it! Dia tidak memanfaatkan popularitas untuk menambah penghasilan.
Tidak banyak orang yang memiliki pendirian kuat seperti Emily. Sikap ini patut dicontoh agar tidak terlena pada popularitas.
5. Remember That We’re at The Same Team – Kamu Tidak Kerja Sendirian untuk Perusahaan
Tidak mudah untuk menempatkan diri untuk menyesuaikan karakter masing-masing orang di tim kita. Sering kali akan terjadi benturan karena perbedaan pendapat atau value.
Pada awal kehadirannya di Paris, Emily memiliki pendapat dan jalan pemikiran yang berbeda dari teman-teman kantornya di Paris. Orang Paris akan bilang, “We work to live”, sedangkan Emily sebagai orang Amerika akan bilang, “We live to work.”
Meski begitu, perbedaan pendapat tidak bisa menjadi penghalang bagi suatu tim untuk bekerja memajukan perusahaan.
Emily sering mengingatkan Sylvie, bosnya di Paris tentang teamwork. Pada satu episode, Slyvie berkata kepada Emily, “équipe“ , artinya “tim”. Meskipun kata team di sini tetap memiliki arti “satu” atau “Aku” yang artinya sendirian.
Mampu bekerja sama dalam team adalah kunci sukses dalam karir. Kamu harus mampu beradaptasi, saling menghargai sesama teman.
Penutup
Pertama kali menghadapi dunia kerja sudah pasti tidak muda. Terutama bagi kaum fresh graded yang zero experience dalam bekerja untuk perusahaan.
Film Emily in Paris dikemas dalam serial yang sangat apik. Cocok bagi generasi muda, terutama perempuan.
Kamu harus belajar untuk terus tumbuh, menjadi dewasa, menyadari bahwa hidup ini tidak main-main. Banyak rintangan yang harus dijalani.
Emily in Paris menggambarkan bagaimana sebuah lingkungan tidak selalu mendukungmu, tidak selalu menyukaimu.
Emily in Paris juga menggambarkan bagaimana tertekannya situasi saat mengalami kegagalan, tapi bukan menjadi alasan bagi kita untuk menyerah.
Oleh karena itu, mari belajar menjadi seperti Emily. Tetap semangat dan berjuang.
Demikian artikel tentang hormon kebahagian dari Tumbooh.com, silahkan share ke teman temanmu jika artikel ini bermanfaat. terimaksih.
—
Sumber foto: https://193.178.172.113/episode/emily-in-paris-season-1-episode-4/