Umat Islam tidak segan untuk mempercayai bahwa mimpi memang sebuah pertanda yang datang dari Allah SWT.
Akan tetapi mimpi yang murni datang dari Allah sejatinya berbeda dari mimpi-mimpi lain yang bukan berasal dari Allah SWT.
Nabi Muhammad saw juga mengelompokkan jenis mimpi menjadi tiga bagian. Hal ini dijelaskan dalam salah satu hadis yang berbunyi:
“Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan salatlah!” (HR Muslim).
Berikut ini penjelasan dari 3 jenis mimpi menurut Islam.
Mimpi dari Imajinasi Manusia: Keinginan Terpendam Manusia yang Terbawa Mimpi
Mimpi dari imajinasi manusia (Arabic: Hadees-Un-Nafs) merupakan bisikan atau keinginan terdalam dari lubuk hati manusia, sehingga keinginan tersebut hingga terbawa dalam mimpi.
Misalnya ketika kita menginginkan sekali mobil mahal, tapi belum juga tersampaikan untuk membelinya, kemudian kita bermimpi bahwa kita sedang mengendarai mobil impian tersebut. Maka mimpi tersebut berasal dari imajinasi diri kita sendiri.
Bahkan para ilmuwan yang mempelajari tentang mimpi di mana para ilmuwan tersebut tertidur dalam kerjanya pada malam hari.
Mereka menemukan bahwa setiap kali kita tertidur malam hari, ada fase yang disebut sebagai Rapid Eye Movement (REM) di mana saat itulah semua orang mulai bermimpi.
Tanda yang dapat dikenali bahwa mimpi ini adalah imajinasi dari diri kita sendiri adalah ketika kita tersadar, terbangun dengan segarnya.
Kamu masih mengingat mimpi mengenai mobil mewah tersebut, tapi apa yang terjadi setelah 5 detik? Mimpi tersebut hilang dari pikiran, kamu lupa begitu saja apa yang baru saja kamu mimpikan.
Maka inilah indikasi yang dapat kita definisikan bahwa mimpi tersebut hanyalah berasal dari imajinasimu.
Mimpi dari Setan: Mimpi Buruk yang Membuat Manusia Ketakutan
Tipe kedua dari mimpi menurut Agama Islam adalah mimpi yang berasal dari setan (Arabic: Hulm) atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Nightmare.
Nightmare adalah mimpi yang menyeramkan, sesuatu yang jahat menakutimu dalam mimpimu, bahkan setelah kamu terbangun.
Dalam mimpi buruk, kamu bisa melihat seseorang yang kamu sayang meninggal dengan cara yang menyeramkan atau kamu melihat kepala manusia berguling-guling di depan matamu.
Mimpi ini berasal dari setan yang tujuannya ingin mengganggumu, membuatmu gelisah. Kamu akan bangun ketakutan seakan mimpi tersebut akan menjadi nyata, tapi kenyataannya tidak.
Mimpi yang berasal dari setan tidak akan pernah menjadi nyata.
Nabi Muhammad SAW berkata, “janganlah kamu menceritakan mimpi dari setan kepada orang lain, maka setan akan senang karena kamu mempercayainya.”
Tanda saat kamu mengalami mimpi dari setan adalah kamu merasakan ketakutan, tubuhmu akan berkeringat, kamu terbangun di tengah malam.
Sebuah hadist menyarankan saat kamu terbangun setelah bermimpi seram, maka hendaknya kamu menyebut “Audzubillahhiminasyaithaanirajim”, yang artinya “aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Setelah membaca kalimat tersebut, maka kamu boleh meludah ke sebelah kiri karena di posisi itulah setan mengganggumu, sebelah kiri tubuhmu.
Meludah yang dimaksud oleh Nabi Muhammad SAW adalah meludah tanpa mengeluarkan air ludah, tetapi tetap berbunyi.
Dari penjelasan di atas, maka disunnahkan bagi Umar Islam untuk tidur menghadap ke sebelah kanan.
Mimpi berupa mimpi basah juga termasuk mimpi dari setan, oleh karena itu para nabi tidak pernah mengalami mimpi basah. Maka jika mengalami mimpi basah tersebut, kamu wajib untuk melakukan mandi.
Mimpi dari Allah: Mimpi Indah yang Merupakan Kabar Gembira
Berbagai kisah dalam islam telah diterangkan, bahwa mimpi dari Allah itu nyata dan merupakan mimpi yang baik. Tipe ketiga dari mimpi yang berasal dari Allah disebut sebagai Mubashshiraath (Arabic: Ru’yah).
Mimpi dari Allah merupakah sebaik-baiknya mimpi, sebuah mimpi yang indah. Kamu juga bisa merasakan bahagia ketika mengalami mimpi tersebut.
Mimpi indah tersebut juga merupakan kabar gembira dari Allah untuk kamu yang mengalaminya karena mimpi tersebut akan menjadi nyata suatu hari nanti.
Lalu apa pertanda dari kamu baru saja mengalami mimpi ini? Kamu akan terbangun mengingat mimpi tersebut dengan sangat jelas, kamu tidak merasa ketakutan setelah mengalami mimpi tersebut.
Kamu akan terbangun dalam hati yang tenang, terdapat kecenderungan positif atau kamu akan terbangun merasa biasa saja.
Kamu tidak merasa bahagia, tapi kamu akan bingung bertanya-tanya, “apa yang baru saja saya lihat”
Berbeda dengan mimpi buruk dari setan yang membuat kita terbangun di tengah malam atau petang hari, sedangkan mimpi dari Allah SWT terjadi saat waktu subuh atau sahur.
Mimpi yang berasal dari Allah dibagi menjadi dua:
1. Mimpi tentang kejadian nyata.
Kamu berada di dalamnya tanpa ada tanda-tanda simbolisme. Kejadian ini akan terjadi di masa depan tanpa adanya simbolisme dalam mimpi tersebut.
Nabi Muhammad pernah bermimpi dirinya melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah dan mencukur rambutnya, maka ia menceritakan tentang mimpi ini kepada Umat Islam.
Kamudian Rasulullah pergi ke Mekah dan melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah. Setahun sebelum itu, Rasulullah dilarang oleh orang-orang kafir untuk pergi ke Mekah. Cerita ini diabadaikan dalam Quran.
Dalam Surat Al Fath ayat 27 Allah berfirman, “Sungguh Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya, bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidil haram.
Jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggunduli rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut,
Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, dan selain itu, Dia telah membetikan kemenangan yang dekat.”
Dari kisah Nabi Muhammad SAW, dapat kita simpulkan bahwa mimpi mengenai gambaran tanpa simbolisme dari Allah akan menjadi nyata suatu hari nanti.
Merasa beruntunglah orang-orang yang mengalaminya karena sesungguhnya mimpi berupa kejadian nyata di masa depan sangatlah jarang terjadi. Jika mengalaminya, mimpi tersebut bisa terulang-ulang dihadikan dalam tidur oleh Allah SWT.
2. Mimpi dari Allah dengan Simbolisme
Mimpi tipe kedua yang berasal dari Allah SWT tapi berupa simbol-simbol di dalamnya yang hanya bisa ditafsirkan oleh seorang Nabi. Mimpi ini juga tidak jarang dialami baik oleh Nabi maupun manusia biasa.
Setiap objek dalam mimpi ini adalah berupa simbol-simbol yang mewakilkan sesuatu yang lain, Misalnya saja jika kamu melihat satu buah jagung yang melambangkan satu tahun datangnya hujan, berdasar kita Nabi Yusuf.
Jika kamu mengalami Mubashshiraatth, Nabi Muhammad SAW mensunnahkan kepada kamu untuk menceritakan mimpi ini kepada orang yang kamu percaya. Hanya kepada mereka yang kamu percaya.
Tujuannya agar orang lain tidak merasa dengki kepadamu yang mengalami mimpi dari Allah atau membuat asumsi-asumsi negatif tentang diri kamu.
Demikian artikel berjudul 3 Arti Mimpi Menurut Islam: Kebenaran Tentang Mimpi Saat Tidur dari di Tumbooh! Share dulu artikel ini supaya kamu bisa mengajak temanmu melakukan hal-hal di atas!
—
Sumber foto: Foto oleh Matheus Bertelli dari Pexels